
Kemampuan Membaca Anak Indonesia Masih Rendah

Demikian hasil studi tersebut dipaparkan dalam laporan penelitian Studi Penilaian Kemampuan Guru Melalui Video dengan Memanfaatkan Data PIRLS oleh Prof Dr Suhardjono dari Pusat Penelitian Pendidikan Depdiknas di Jakarta. Dalam laporan tersebut, Suhardjono menuturkan, muara dari lemahnya pembelajaran membaca patut diduga karena kemampuan guru dan kondisi sekolah.
Kondisi sekolah yang dimaksud meliputi sarana dan prasarana, jumlah siswa dalam kelas, akses ke sekolah, dan prestasi sekolah, ujarnya.
Suhardjono mengatakan, studi penilaian melalu video ini untuk memperoleh gambaran utuh kemampuan guru dalam pembelajaran, termasuk informasi tentang kelemahan dan kekurangan guru. Cara ini bisa memperoleh analisis yang akurat dan cermat. Adapun sumber data penelitian adalah guru Bahasa Indonesia, siswa kelas IV dan kepala sekolah dari 12 sekolah yg menjadi sampel PIRLS. Sekolah-sekolah tersebut, antara lain, SDN Pejaten Timur 05 Pagi, SDN Karang Anyar 04 Petang, SDN Cigadung 1, SD Panorama, SDN Kampung Sewu, SDN Klecosatu 07, Madrasah Ma'Arif Selak, SDN Bobang 02, SDN Banarang 2, SD Bina Taruna 3, dan SDN 101990 Namorambe.